Pola Asuh Orangtua Dan Kurangnya Gizi Anak Penyebab Stunting Di Desa Karangduwur, Kalikajar, Wonosobo

Penulis

  • Christina Christina Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Gunawan Gunawan Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Renofiar Sultanea Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Dini Lestari Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Ulfa Azizah Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Haniifah Haniifah Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Tatik Yulatifah Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Rian Fatimah Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Ahmad Muzaki Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • Misbahul Munir Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia
  • M.Maftuh Farhan Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51805/jpmm.v2i2.88

Kata Kunci:

Stunting, Gizi, Balita

Abstrak

Stunting adalah permasalahan yang masih menghantui anak-anak di Indonesia. Untuk mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan cerdas, pemenuhan gizi pada usia dini merupakan hal yang utama. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif studi observasional dengan desain cross-sectional di Desa Karangduwur Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo. Data diperoleh melalui wawancara untuk mengetahui pola asuh orang tua pada balita terindikasi stunting. Hasil menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor pola asuh yang berkontribusi dalam munculnya kasus stunting, yaitu yang berkaitan dengan sistem pangan, sosial ekonomi, dan pendidikan. Edukasi tentang pentingnya memahami stunting dan penyebabnya secara benar akan mengubah pola pikir dan pola asuh masyarakat untuk mengeliminasi stunting di masa mendatang.

Referensi

Choliq, I., Nasrullah, D., & Mundakir, M. (2020). Pencegahan Stunting di Medokan Semampir Surabaya Melalui Modifikasi Makanan pada Anak. Humanism: Jurnal Pengabdian Masyarakat.

Loya, R. R. (2017). Pola asuh pemberian makan pada balita stunting usia 6-12 bulan di Kabupaten Sumba Tengah Nusa Tenggara Timur . Journal of Nutrition College.

Misrina, S. (2021). Analisis Penyuluhan Menggunakan Leaflet terhadap Pengetahuan Ibu tentang Stunting pada Balita di Desa Cot Puuk Kecamatan Gandapura Kabupaten Bireuen. Journal of Healthcare Technology and Medicine, 683-692.

Nasikhah, R., & Margawati, A. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-36 Bulan di Kecamatan Semarang Timur. Journal of Nutrition College, 176-184.

Rokhmah, D., Astuti, N. F., Nurika, G., & Gde, D. N. (2020). Integrasi Pencegahan Stunting melalui Metode Participatory Hygiene and Sanitation Transformation (PHAST). Jember, Indonesia: Digital Repository Universitas Jember.daracantika, Aprilia, dkk, (2021). Pengaruh negatif stunting terhadap perkembangan kognitif anak. 1. edisi 2, 125-126.

Syabandini, Isninda Priska, dkk. (2018). Faktor Resiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 6-24 Bulan di Daerah Nelayan. 6(1), 499.

Diterbitkan

2022-08-30

Cara Mengutip

Christina, C., Gunawan , G. ., Sultanea, R. ., Lestari, D. ., Azizah , U. ., Haniifah, H., Yulatifah, T. ., Fatimah , R. ., Muzaki, A. ., Munir , M. ., & Farhan , M. . (2022). Pola Asuh Orangtua Dan Kurangnya Gizi Anak Penyebab Stunting Di Desa Karangduwur, Kalikajar, Wonosobo. Jurnal Pengabdian Masyarakat Madani, 2(2), 188–195. https://doi.org/10.51805/jpmm.v2i2.88